DokterSehat.Com– Selama ini kita berpikir bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan manis hanya akan menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang akhirnya berimbas pada datangnya diabetes. Padahal, dalam realitanya, ada dampak lain yang bisa disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan manis. Dampak tersebut adalah naiknya kadar kolesterol dan trigliserida di dalam tubuh.
Pakar kesehatan Miriam Vos, MD dari Atlanta Emory University menyebutkan bahwa ada kaitan erat antara konsumsi gula tambahan dengan tingginya kadar kolesterol pada partisipan yang berasal dari Amerika Serikat yang dilibatkan dalam penelitiannya. Sebagai informasi, gula tambahan sebenarnya adalah pemanis dengan kadar kalori tinggi yang sering ditemui dalam makanan seperti cokelat, kue, dan es krim. Selain kaya akan kandungan kalori dan memberikan rasa manis, sayangnya gula tambahan ini tidak memberikan nutrisi lainnya.
Dalam penelitian ini, dihasilkan fakta bahwa partisipan yang mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah yang lebih banyak cenderung memiliki kadar kolesterol jahat dan trigliserida paling tinggi. Sementara itu, mereka yang mengonsumsi gula tambahan dengan porsi yang lebih sedikit setiap hari cenderung memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang lebih rendah.
Menurut American Heart Assocation, ada baiknya kita membatasi asupan gula tambahan sekitar 100 kalori atau 6 sendok teh setiap hari. Sayangnya, dalam beberapa puluh tahun terakhir, manusia modern cenderung mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah yang lebih banyak. Bahkan penelitian ini membuktikan bahwa masyarakat Amerika Serikat cenderung mengonsumsi gula tambahan hingga 360 kalori atau tiga kali lipat dari batas aman yang dianjurkan. Gula tambahan ini tak hanya berasal dari gula pasir yang ditambahkan pada minuman, melainkan juga yang terdapat dalam berbagai makanan atau camilan.
Pakar kesehatan Profesor Rachel Johnson dari University of Vermont, Amerika Serikat menyebutkan bahwa ada baiknya kita mewaspadai kandungan gula tersembunyi dalam makanan, khususnya pada makanan atau camilan kemasan. Terkadang, di dalam label kemasan ini tidak benar-benar mencantumkan kandungan gula tambahan dengan jelas dan menggantinya dengan kata lain seperti sirup, sukrosa, fruktosa, dan dextrose. Jika dalam makanan tersebut terdapat kandungan-kandungan ini, ada baiknya kita membatasi konsumsinya.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.