DokterSehat.Com – Indonesia memang tidak memiliki musim dingin yang bersalju. Namun, saat musim hujan tiba setiap hari, cuaca akan memburuh. Suhu udara akan menurun pada waktu tertentu khususnya saat malam hari. Mereka yang hidup di kawasan pegunungan akan menghadapi suhu dingin yang cukup ekstrem.
Saat musim dingin, tubuh akan terus menggigil dan beberapa organ akan mulai mengerut. Di negara empat musim, hadirnya salju akan bersamaan dengan winter penis. Istilah ini muncul karena pria merasa tidak puas dengan kondisi penisnya yang bisa mengerut hingga separuh. Apakah kondisi ini benar-benar terjadi?
Mengerutnya penis saat musim dingin
Dilansir dari Men’S Health, pria yang berada di lingkungan dengan suhu di bawah 15 derajat Celcius akan mengalami penurunan ukuran penis saat biasa. Penurunan ini terjadi sekitar 50 persen untuk panjang dan 20-30 persen untuk diameternya. Kondisi ini terjadi karena ada pembuluh darah yang menurun dan aliran darah ke area penis mengalami penurunan.
Penurunan ukuran penis ini biasanya hanya sementara saja. Meski demikian, selama 3 bulan menghadapi musim dingin akan membuat pria tidak tahan. Kehidupan seks akan mengalami gangguan. Oleh karena itu, saat udara dingin muncul, pria disarankan untuk lebih banyak berada di dalam ruangan.
Oh ya, mengerutnya penis yang terjadi pada pria sebenarnya hal yang wajar. Tubuh melakukan mekanisme ini untuk mempertahankan panas di bagian tengah tubuh yang memiliki banyak organ vital. Dampaknya organ lain seperti penis akan mengerut dan terasa sangat tidak nyaman.
Cara menjaga penis agar selalu sehat saat musim dingin
Meski kemungkinan penis pria mengerut, Anda tetap bisa menjaganya dengan baik agar saat musim dingin performa seks tidak menurun.
Pilih celana dalam yang nyaman dan hangat
Masalah utama dari penis saat musim dingin adalah udara yang terlalu turun dan menyebabkan kulit jadi mengerut. Kalau Anda ingin keluar ruangan untuk bekerja, gunakan celana dalam yang nyaman dan bahannya tidak melukai penis. Saat musim dingin, penis juga kerap menjadi kering.
Celana dalam bisa dilapisi dengan celana kecil sebelum memakai celana luar. Hal ini harus dilakukan untuk membuat area penis jadi hangat. Kalau udara di luar susah mulai menghangat, lapisan celana dalam yang banyak bisa dilepas agar area selangkangan tidak lembap.
Minum cukup air
Anda mungkin menganggap kalau udara dingin tidak menyebabkan iritasi pada kulit dan menyebabkannya kering. Padahal udara dingin bisa menyebabkan kulit jadi kering dan akhirnya bersisik hingga mengelupas. Konsumsi air dengan jumlah cukup setiap hari. Setiap hari, penuhi 6-8 gelas air agar tubuh tidak dehidrasi dan penis mengalami gangguan.
Jaga sanitasi dari penis
Jaga sanitasi dari penis apa pun kondisinya. Dengan menjaga sanitasi dari penis, gangguan selama musim dingin akan hilang. Penis yang cenderung kering mudah sekali mengalami infeksi dari luar, jadi jangan malas untuk membersihkannya saat mandi atau saat buang air kecil.
Jaga kelembapan dari penis
Kelembapan kulit penis memang sering dilupakan oleh pria meski saat musim panas sekali pun. Padahal kalau kelembapannya hilang, kulit jadi mudah mengalami iritasi. Saat seks dilakukan pun bisa sebabkan perdarahan. Oleh karena itu jaga kelembapannya dengan baik dengan memenuhi kebutuhan air atau dengan mengoleskan krim atau pelembap yang aman.
Nah, selama menjalani musim dingin atau musim hujan di Indonesia, pernahkah mengalami pengerutan penis meski hanya sementara saja?
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.